7 NASIHAT MERUBAH SIKAP HIDUP


Nasihat pertama : Bersabarlah dengan shaleh
Dalam Al-qur’an disebutkan bahwa, ketika kita masuk dalam kubur amal saleh ini akan menjadi “qorin” (sahabat yang tidak pernah pergi). Ketika ditanya : Siapakah engkau ? dia bilang : “aku adalah amal salehmu di dunia dulu”, itu namanya “qorin”, istilah lain “Al Amaalush Shoolihat” yang menjadi “Al Baaqiyatush Shoolihat”(Amal shaleh yang kekal lagi abadi), amal shaleh yang mebawa keberkahan dan kebahagiaan  dalam hidup (dunia dan akhirat)  yang pahalanya tidak pernah putus-putus. Puasa mendidik kita untuk selalu meningkatkan amal shaleh.

Nasihat kedua : Melepaskan diri dari jeratan nafsu
Ada dua nafsu dalam diri kita, jelek dan bagus. Kita mendapat nikmat berupa rizki yang banyak dari Allah SWT, kata jiwa yang baik :”Bershadaqah / berinfaklah kejalan Allah sebagai wujud dari hamba Allah yang pandai mensyukuri nikmat-Nya”. Kata jiwa yang buruk : “Jangan engkau berikan harta itu ke jalan Allah, karena harta itu engkau dapati melalui kerja keras dengan perasan keringatmu sendiri, bersenang-senaglah engkau dengan hartamu itu, kapan lagi engkau bersenag-senang dengan hartamu mumpung engkau masih hidup di dunia ini!.
Seorang sahabat nabi, Abdullah bin ‘Abbas berkata : “Sesungguhnya Allah SWT menjadikan dunia terdiri atas tiga bagian, sebagian bagi mu’minin, sebagian dari orang munafik, sebagian bagi orang kafir. Maka orang mu’min menjadikan perbekalan, orang munafik menjadikan perhiasan, orang kafir menjadikan tempat bersenang-senang”. Sebaik-baik perbekalan adalah Taqwa (la’allakum Tattaquun), puasa mendidik kita agar kita memperoleh jiwa yang taqwa dan melepaskan diri kita dari jiwa yang kufur, jelek dan buruk

Nasihat ketiga : Bersosialisasilah secara maksimum
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman : “Maa’indakum yafadzuu wamaa ‘indallaahi baqiin” (Apa yang disisi kamu pasti akan habis, dan apa yang didi Allah SWT pasti akan kekal)”. Berinfak merupakan salah satu ibadah social yang paling cepat mendatangkan manfaat. Salah satu pertanyaan Allah SWT kepada kita di Akhirat kelak adalah : Kenapa di dunia dulu engkau tidak pernah member-Ku makan?, Lalu orang yang tadi ditanya menjawab : Bagaimana Ya Allah member-mu makan, Engkau Maha Kaya?, kata Allah : Memberi-Ku makan adalah dengan member imakan orang-orang fakir miskin.

Nasihat keempat : Menjadikan taqwa sebagai ukuran status kita
Apabila manusia menjadikan kedudukan, ningrat, harta, kegantengan dan kecantikan sebagai status sosialnya, semua itu semu, semua itu akan berakhir. Berbeda jika kita dihadapan Allah SWT maka kita akan memperoleh ststus kemuliaan yang sangat tinggi.

Nasihat Kelima : Milikilah sifat qana’ah
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an, surat Az Zukhruf, ayat 32 : “Nahnu Qasamnaa bainahum ma’isyatahum fil fil hayaatid-dunyaa”(Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam penghidupan dunia). Milikilah sifat qana’ah (merasa cukup/tidak tamak) itu harus dimiliki oleh setiap muslim. Dengan sifat qana’ah, Insya Allah kita bisa hidup secara damai

Nasihat keenam : Jadikan “Shiraatal Mustaqiim” sebagai pilihan kita.
Artinya tinggalkan Syaithan dan musuh-musuh yang lainnya. “Waanna haadzaa shiraathii mustaqiima fattabi’uuhu, walaa tattabi’ussubula fata farraqabikum “an sabiilih dzalikum washshookum bihi la’allakum tattaquun”. Artinya dan bahwa (yang kami perhatikan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, yang ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jala-jalan itu yang mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kamu agar kamu bertaqwa. (Q.S. Al-Anam : 153)

Nasihat ketujuh : Bertawakalah kepada Allah SWT
Jangan berharap banyak dari manusia, banyaklah berharap dari Allah SWT.

Komentar